hmmmm,,, uda lama ya,, gag mosting di blog tercinta.. soalnya kemaren2 sibuk ini itu,, acara ini itu,, jadi agag sedikit terlupakan deh blog ane,, kali ini ada cerita menarik lo dari ane,, mau tau gaak??? ayoo, bacane cerita islami yang buat kamu ketawa ngakak,,,hhehee...
Santri yang Cerdik dan Seekor Sapi jantan
Seorang santri baru saja lulus aliyah pesantren dengan nilai jayyid
jiddan ( lumayan pintar). Dia pun berencana mengadu nasib di Jakarta.
Saat tiba di Stasiun Pasar Senen, dia melihat kerumunan orang. Rupanya
sedang ada kecelakaan. Di Jakarta, kecelakaan biasanya memang menjadi
tontonan yang menarik, maka dia pun memutuskan untuk ikut menonton.
Namun teryata kerumunan itu terlalu berjubel sehingga ia tidak bisa
melihat korban dengan jelas, apalagi postur tubuhnya yang memang kecil.
Jadi, jangankan mendekat, untuk melihat korban saja sulit. Berhubung
karena merupakan santri berotak cemerlang, maka dia tidak kurang akal
dan langsung berteriak-teriak sambil pura-pura panik.
“Saya keluarganya.. Saya keluarganya.. Minggir.. Tolong minggir !”
katanya sambil mengacungkan jari dan mendesak maju menerobos kerumunan
orang-orang tersebut.
Orang-orang pun memandanginya, dan ternyata si santri memang berhasil.
Mereka langsung memberi kesempatan kepada santri itu untuk menghampiri
korban kecelakaan. Santri itu pun langsung mendekati korban kecelakaan.
Dan, betapa terkejutnya ketia dia melihat dengan jelas korban kecelakaan
yang diakuinya sebagai keluarganya itu ternyata adalah seekor SAPI!
Abu Nawas dan Sholat Jenazah
Pada suatu hari Abu Nawas mengikuti sholat jenazah di sebuah mesjid.
Beberapa saat kemudian, tiba-tiba di pertengahan pelaksanaan sholat
berlangsung seluruh jamaah dikejutkan oleh ulah Abu Nawas yang tiba-tiba
saja bersujud, entah sengaja atau karena lupa.
Spontan jamaah disekelilingnya terkejut..
Setelah sholat selesai maka bertanyalah seseorang diantara jamah kepada Abu Nawas
“Hey syekh, kenapa antum tadi kok sholat jenazah pakai sujud..??”
Dengan enteng, Abu nawas menjawab
“Mayat ini banyak banget dosa-nya jadi tidak cukup kalau sholatnya hanya diberi takbir aja, mesti ada sujud”
Larangan Merokok di Pesantren
Di salah satu pesantren di Gorontalo, santri-santri dilarang keras
merokok. Dan sang Kiai pengasuh pondok pesantren itu tidak segan-segan
memberikan takzir (hukuman) berat pada santri yang ketahuan melanggar
aturan merokok di pesantren itu. Namun tentu saja ada santri nakal yang
nekat melakukan pelanggaran.
Bahkan, sering beberapa santri yang tidak tahan ingin merokok
mencari-cari kesempatan di malam hari, pada saat gelap di sudut-sudut
asrama atau di gang-gang kecilnya, atau di tempat jemuran pakaian atau
di pekarangan sang Kiai. Bahkan ada juga yang tidak jijik merokok di
dalam WC sambil pura-pura sedang BAB.
Satu hari, saat malam telah larut, salah seorang santri perokok ingin
kembali melakukan aksi terlarangnya. Meski sudah agak mengantuk karena
kelamaan menunggu waktu yang aman untuk merokok, ia pun bergegas ke
kebun belimbing, di belakang salah satu gedung pesantren itu. Santri itu
lalu mendekati seseorang temannya di kejauhan yang sedang menyalakan
rokok. Suasana disekitar yang jauh dari lampu penerangan membuat tempat
itu memang agak gelap dan aman untuk merokok.
“Kang, minta rokoknya… sekalian dengan api-nya..sup.” katanya sambil menyodorkan jari tengah dan telunjukknya.
Temannya langsung menyerahkan sebungkus rokok yang dipegangnya. Santri
perokok itu tanpa memperhatikan temannya itu langsung buru-buru mengisap
rokok.
“Alhamdulillah, asyik sup…” katanya. Diteruskan dengan isapan kedua, sambil memejamkan mata seakan menghayati isapan rokoknya.
Rokok semakin menyala, dan… dalam gelap dengan bantuan nyala rokok itu
lama-lama kelamaan si santri mulai sadar dengan siapa dia sebenarnya
saat itu sedang merokok bareng. Namun santri belum yakin betul dan
diteruskan dengan isapan selanjutnya… Isapan yang dalam sehingga membuat
rokok itu semakin menyala terang. Dan..
Ternyata… yang dia mintai rokok adalah kiainya sendiri.
Bukan main, si santri itu sangat kaget dan ketakutan. Dia langsung
kabur, lari tunggang langgang tanpa sempat mengembalikan rokok yang
dipinjamnya.
Sang Kiai pun marah besar sambil berteriak :
“Hei rokok saya jangan dibawa, itu tinggal satu-satunya, kang…”
hmmm,, mungkin ntu aje ceritanye,,, cukup dulu yee,, mpe ketemu dilaen judul n kisah yang berbeeda,, tentunya lebih menarik dan lebih gokil...